Sabtu, 22 Januari 2011

CURUG CILEMBER BOGOR


Bogor merupakan wilayah yang memiliki banyak curug, sebut saja ada curug mekar (Mekar1, Mekar2 sampai Mekar3), curug Luhur, Curug Cilember, Curug Nangka dan ada Curug Parahu di Bogor Barat.
Curug di Bogor merupakan tempat yang sangat kontemporer, mencerminkan bahwa wilayah itu berkontur bukit dengan mozaik yang kental dengan bukit bahkan pegunungan.
Seperti halnya curug Cilember yang ada di wilayah Kabupaten Bogor.
Curug Cilember
Curug Cilember memiliki panorama yang sangat fenomenal, merupakan wajah alam yang controversial. Curug ini memiliki bukit dengan hamparan pinus merkusi dengan potensinya terdapat sumber mata air dan air terjun (water fall). Kita dapat mencapai lokasi itu dengan menggunakan berbagai macam alat transportasi, lokasinya berada kurang lebih 75 km dari Jakarta (dapat ditempuh dalam waktu + 60 menit).
Dari Bogor perjalanan menuju ke Lokasi Curug Cilember dapat ditempuh melalui Jalan Raya Tajur, Ciawi atau melalui Tol Jagorawi (Baranangsiang – Ciawi), letaknya berada disebelah kiri jalan melalui jalur Ciawi menuju Puncak, sebagai patokannya adalah Mesjid Pasar di Cisarua, tepatnya di Cisarua ± 13 Km dari pintu tol Gadog (Jagorawi). Berada di kawasan hutan lindung Bogor – Puncak – Cianjur (Bopunjur) di ketinggian ± 800 mdpl.


 
THE GREAT CILEMBER WATERFALL
Bagi yang baru berkunjung ke Curug tersebut, untuk mencapai ke lokasi harap diperhatikan sebelah kiri jalan raya Ciawi-Puncak, karena tidak terdapat tanda menunjukkan Tempat Curug Cilember yang cukup jelas, salah satu tanda yang dapat dijadikan sebagai patokan adalah Kantor Polisi Sektor Cisarua, Warung Sate Kadir II dan Mesjid Cisarua dan yang tak kalah penting adalah, kita harus rajin bertanya ke terminal ojek disekitar mulut jalan. Jalan masuknya cukup sempit, melewati perumahan yg cukup rapat, berbelok2. Bagi yang menggunakan Bus ukuran ¾ keatas diperlukan kehati-hatiannya, karena jika sudah memasuki jalan menuju Curug, dan berpapasan dengan mobil yang berlawanan arah akan sulit untuk melaju dengan kecepatan yang normal.
Sepanjang jalan menuju Curug banyak didapat tikungan dan cabang-cabang jalan, lebih baik bertanya di setiap persimpangan, apa benar ada air terjun di belakang rumah. Setelah melalui jalan aspal mulus berliku-liku, kaddang terpaksa harus menghentikan laju mobil dan mundur saat berpapasan dgn kendaraan dari arah berlawanan, kita akan melalui jalan tanjakan yang cukup tajam, di sebuah bukit yg masih dalam pengelolaan pihak Perhutani, dibelakang sekumpulan villa-vila asri yang berhalaman luas, terdapatlah sebuah bukit yg berbeda dari sekitarnya.
Bukit tersebut, terlihat mencolok diantara bukit-bukit lain yang dikelola sebagai ladang-ladang penduduk. Hijaunya daerah perbukitan dengan pohon-pohon yang rindang membuat asri. Kita benar-benar menemukan kehijauan disini, seperti menemukan oase ditengah gurun yg terdiri kampung, vila dan kebun jagung. Bukit dengan dipenuhi oleh tanaman pinus berdiameter besar, dan suhu yang sejuk ini bernama Bukit Hambalang.
Pemandangan akan berubah drastis, setelah kita memasuki gerbangnya. Sekarang kita memasuki lokasi Curug yang asri dan tenang. Harmoni irama gemericik air terdengar merdu menenangkan dari sebuah pancuran bambu. Air bening, jernih mengalir tenang disela-sela bebatuan dan tanaman yg berasal dari sebuah mata air diatas; sebuah tempat yang akan kita tuju. Kita akan menemukan jembatan gantung, taman kupu-kupu, taman air, taman anggrek, ini akan memberi kesan kuat suasana yang lebih rileks yang biasanya kita dapatkan saat intensitas  kita berhubugan dengan alam; sebuah harmoni yang tertata dalam partitur alam.
Terdapat sebuah Plang Nama didepan pintu gerbang bertuliskan Kerjasama Perhutani Dengan Desa Jogjogan. Mungkin ini adalah salah satu contoh baik, bahwa desa ikut menikmati kehadiran wisatawan dengan ikut dalam pengelolaan lahan parker, kebersihan, keamanan dan penyedia tempat perkemahan. Masyarakat di sekitar Curug ini juga ikut memberikan kontribusinya dalam andil menjaga kawasan ini menjadi menarik. Dengan mendirikan warung, mengelola villa, toilet dan persewaan alat dan perlengkapan tenda.
Tempat ini strategis, lengkap dan cukup asri utk acara reuni keluarga besar, liburan bersama-sama anak-anak, maupun liburan dengan teman-teman sekolah. Melakukan kegiatan di alam dan bermalam disini cukup menyenangkan. Kita tidak perlu khawatir, disini terdapat beberapa villa yang disewakan dengan suasa yang menyatu dengan alam, ada tempat ibadah seperti musholla, mesjid, toilet dan bahkan kamar mandi bersih.
Wanawisata Curug Cilember sebenarnya tempat yang sangat cocok buat anak-anak, remaja dan siswa yang inngin mulai berkenalan dengan alam, belajar hidup mandiri, belajar memasak sambil bermain. Bagi orang kota yang paling penting, adalah lokasinya yg tak lebih satu jam berkendaraan dari Jakarta.
Kita tak perlu membawa perlengkapan apa-apa, karena banyak pemandu yang menyewakan tenda dan alat-alat berkemah. Yang tak kalah penting adalah soal keamanan yang biasanya selalu dikhawatirkan untuk sebuah kegiatan kemah keluarga, di tempat ini kita tak perlu khawatir, karena lokasi kemah (camping ground) dijaga oleh pihak keamanan Curug Lember selama 24 jam yang terdiri dari hansip dan sebagian penduduk kampung sekitar yang telah mendapat pengarahahan dari pihak KOMBEPAR setempat dan dibantu oleh DANRAMIL nya.
Jangan sampai kita lolos dari tujuan kita dating ke tempat ini, tujuan utama ke Curug Cilember adalah mengunjungi “Tujuh Curug” yg bertingkat. Umumnya wisatawan keluarga menikmati curug ke tujuh; sebuah curug terdekat, yang letaknya hanya beberapa ratus meter dari pintu masuk kawasan. Sedangkan wisatawan yang memilik minat khusus seperti petualang, mereka biasanya akan terus menempuh perjalanan yang menantang untuk menuju ke enam curug lainnya diatas.

1 komentar:

helvry mengatakan...

makasiii infonya

Don't Forget Klick The Green Bird and Post You're coment Thank You.