Perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya pada awal tahun 70an sedang giat-giatnya mengkampanyekan program KB. Klinik perusahaan juga demikian.
Poster2 KB ditempelkan di tempat-tempat yang strategis agar mudah dibaca oleh khalayak ramai. Klinik sibuk, berhubung banyak karyawan yang mau ikutan KB. Karyawan umumnya rakyat setempat yang berasal dari kampung- kampung di sekitar lokasi perusahaan. Karyawan yang berasal dari daerah lain juga banyak; diantaranya dari tapanuli, minang, jawa barat (umumnya mechanic), jawa tengah, ambon, dlsb.
Salah seorang karyawan yang berasal dari jawa tengah mengeluh karena anaknya sudah sembilan orang. Punya anak lagi, kasian isteri; disamping usia pasangan ini sudah mendekati angka 50an. Soal KB masih awam, nggak ngerti..
Terjadi dialog antara si pegawai dengan dokter klinik.
Pgw.: "Pak dokter, saya mau ikut KB sajjaa." (dengan logat jawa tengahnya
yang kental). Anak saya sudah sembhilan, kasian isteri...pak !" Dtr.: "Oh... begithu toh pak...." Jadi sampeyan nggak pengen punya anak
lagi toh..."
Pgw.: "Njee... pak, tulung yo...."
Dkt.: "Baik... Ini ada beberapa cara. Yang ini (sambil memperlihatkan
kemasan pil KB), Ibu ne.. tinggal minum". Kalau yang ini, bapak
yang pake (sambil memperlihatkan bungkus plastik kecil).
"Bapak pilih yang mana...?
Pgw.: "Biar yang itu sajjaaa pak dokter... biar saya yang pake..."
kasian isteri kalau harus minum pil..." Dkt.: "Baik... Ini plastiknya bapak buka dan dipakenya beghini...!
(sambil menyarungkan karet KB kejempol kirinya memberi contoh).
Kalo di pake 'e beghini, bapak ibuk aman... Ibuk 'e nggak bakalan
hamil laghi..." Ngerti toh... pak.." Pgw.: "Njeee... pak dokter"..
Selang beberapa bulan, si pegawai kembali ke klinik dengan muka kesal karena ternyata isterinya hamil lagi.
Pgw.: "Pak dokter pie toh pak..isteri saya kok hamil laghi..? "Katanya
nggak bakal hamil.."! (bicara dengan dokter dgn nada kesal).
Dkt.: "Hamil laghi?... nggak mungkin..." Pgw.: "Benner lho pak... ini bapak liat sendhiri.. (sambil menunjuk
pada isterinya yang berdiri disamping).
Dkt.: "Lha... bapak makek 'e ghimana...?" (bertanya heran..) Pgw.: "Iyo.. sesuai petunjuk bapak!..Ini saya sarungkan ke jempol kiri
saya, ya sudhahhh...!"
Dkt.: "Pak 'e, nyarungnya jangan ke jari lho pak..! "Walah.. walah...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar