Dikota kecil pedesaan yang sangat subur, dibidang pertanian dan perkebunan bias dibilang sudah lumayan maju semua itu dapat dilihat dari kehidupan masyarakatnya.
Hari- hari mereka dihabiskan dengan kegiatan rutin seperti kesawah dan kebun, dan mereka juga menjualnya sendiri hasil pertanian mereka. Didaerah tersebut sudah memiliki pasar tradisional sebut saja pasar krempyeng…… ( pasar krempyeng arting adalah pasar yang bukanya hanya sampai setengah hari saja ). Suatu hari pada saat mendekati hari lebaran ( idul fitri ) pasar krempyeng tersebut sangat ramai sekali para petani tersebut ada yang berjualan sebako ( sebilan bahan kebutuhan pokok ) dan ada yang berjualan buah- buahan.
Para pedagang tersebut berjejer dengan keranjang buah- buahan masing- masing, mereka berteriak menawarkan barang daganganya,… mangga arum manis, mangga mangga, jeruk manis- jeruk manis, salak pondoh, nanas-nanas mereka terdewngar saling bersahut- sahutan dan masih banyak lagi buah buah yang lain. Kemudian terdengar diantara para pedagang ada yang berteiak dengan lantangnya buah asem- buah asem, asem jawa-asem jawa, asem kawa dan seterusnya, mendengar teriakan pedagang asem, pengunjung pasar krempyeng lang bubar yang tadinya ingin membeli buah- buahan langsung saja ngeloyor pergi…….tidak jadi membeli buah………pedagang buah terbengong-bengong he he he ……pengunjung tersebut mengira semua buah- buahan yang di jual arasanya asem semua, he he he……..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar