Siapa Lebih Bau ?

Pada waktu zaman tempo dulu, 452 tahun yg lalu, setahun sebelum
Belanda masuk menjajah Nusantara ini.
Sebenarnya kota Bandung merupakan kota yang terdingin di Asia,
salju-salju pada berjatuhan, kayaknya seperti di kaki Gunung Fuji,
padahal cuma di kaki Tangkuban Perahu, apalagi di Jalan yg sekarang
namanya "Dago" wah itu dingin sekali.
Menurut cerita, katanya, oarang-orang di Bandung pada waktu itu
mempunyai kebiasaan "jadwal tidak mandi" yang artinya ada yang satu
minggu sekali baru mandi, dua minggu baru mandi, dan ada yang sebulan
baru mandi sehingga dikenal beberapa nama seperti si Kabayan, kang Ibing,
mang Mamang, yg agak sedikit elite dipanggil Pak Listi-oh.
Nah, kenapa nama sebutan Pak Listi-oh sampai terukir dalam sejarah humor-
iah........kisahnya begini.

       Setahun setelah Belanda masuk Sunda Kelapa melalui Banten, meneer
van Jan Pieter Coen, mengadakan suatu "adu tahan" siapa yang sanggup
paling lama berkurung dalam satu sangkar (kotak) dengan "kambing bandot"
yang Bau-nya wahhh bukan main.
Akhirnya terseleksilah kandidat yg berasal dari macam-macam daerah

dari Betawi: Jampang
     Banten: Udin pelor
     Semarang: Sunan Kuning
     India   : Rai kafuur
     Arab    : Ali baba
     Cina    : Bu Pun Su
     Bandung : Pak Listi,

Dimulailah uji adu tahan tsb, juri memanggil masing-masing peserta utk
masuk, pertama.....Betawi Jampang ...ayo masuk, dengan bukak dada ber-
bulu si Jampang masuk.....tapi kagak lama...terdengar suara "ouek..ouek
Jampang keluar dari sangklar kambing sambil termuntah-termuntah.....
nah Jampang gugur,
Banten....masuk, baru lima menit terdengar "ouek  ouek...ouek" Udin
pelor keluar dari kandang kambing......sambil geleng-geleng kepalak
dia bilang wah kagak tahan kagak tahan,......Banten gugur.
Demikian seterusnya...., juga dengan Bu pun su yg terkenal du dunia
persilatan itu, walaupun dia telah mengeluarkan tenaga dalam "pek in-
hoatsu...yg ada unsur sihirnya itu....tetap saja dia "ouek ouek".
Nah, akhirnya sampailah giliran Bandung yg diwakili oleh Pak Listi,
dengan kalem, muka klimis tanpa kumis senyum nan sinis, dia masuk ke
kandang kambing.....lima menit dia tidak keluar, sepuluh menit juga
tidak setengah jam belum keluar....akhirnya.......satu jam lewat
lima menit....terdengar suara "ouek...ouek....ouek............
dan ge-dobrakkk pintu kandang...terbuka.....sang Kambing bandot
meloncat keluar sambil geleng-geleng kepalak........dan juri
cuma bisa ........ooohhhhhhhhhh.