Senin, 04 Juli 2011

'GHIBAH'


Assalaamualaikum wr.wb
                               
Secara maknawi ghibah atau yang lazim kita sebut dengan bergunjing adalah membicarakan aib orang kepada orang lain tanpa diketahui oleh orang tersebut, sedangkan jika aib itu diutarakan di depannya akan membuat orang tersebut tidak suka. Ghibah itu sangatlah dilarang dalam ajaran Islam.

Jangankan mempergunjingkannya, berprasangka buruk saja sudah diingatkan oleh Allah swt melalui firmanNya:
            "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. 49:12).

Ketika  diturunkannya ayat ini, dan disampaikan oleh Rasulullah saw kepada para  sahabat, mendadak wajah Ali bin Abi Thalib ra pucat pasi, mual dan muntah  membayangkan siksaan yang akan diterima jika melakukan ghibah, yang mana  Allah swt mengibaratkan bergunjing itu sama dengan memakan bangkai saudara  sendiri, apalagi membayangkan siksaan yang akan diterima kelak....  Na'udzubillahi min dzalik.......

Bahkan Rasulullah saw pun suatu ketika pernah menyatakan bahwa ghibah ini lebih berat dosanya dari pada berzinah. Karena jika berzinah dapat diampuni oleh Allah swt jika kita bersungguh-sungguh minta ampun kepadaNya dan tidak mengulangi perbuatannya kembali. Tetapi jika kita melakukan ghibah terhadap seseorang maka Allah swt tidak akan mengampuni dosa kita jika orang yang digunjingkan itu belum memberi ma'af kepada kita, dan juga harus disertai dengan usaha merehabilitasi nama baik orang tersebut kepada siapa ghibah tersebut sudah kita sebarkan... sungguh sangat berat sekali untuk menebus kesalahan ini....

Memang ada beberapa macam ghibah yang boleh dilakukan seperti memberi informasi yang benar (termasuk yang buruk) tentang seseorang yang akan dilamar untuk dinikahi oleh seseorang, memberi tahu tentang kelakuan seseorang yang biasa menipu kepada orang lain dengan maksud yang diberitahu akan waspada dari penipuan tersebut, atau secara umum dapat dikatakan bahwa ghibah yang dapat menolong seseorang dari perbuatan buruk yang digunjingkan itu boleh dilakukan.

Ghibah diperbolekan ada 6 hal :
1)      Untuk mengadukan orang yg menganiaya kepada penguasa / wali hakim.
Misal : orang yang dianiaya itu mengatakan " si fulan menganiaya saya dengan demikian"
2)      Minta tolong untuk mengubah (melenyapkan) orang yg berbuat kemungkaran dan mengembalikan ke jalan yg benar.
Misal : seseorang berkata kepada orang yg di harapkan mampu membantu melenyapkan kemungkaran : "si fulan berbuat begini," dan lain sebagainya, dengan maksud untuk melenyapkan kemungkaran.
3)     Minta fatwa 
Misal seseorang berkata kepada mufti (penasehat) "saya diperlakukan begini, oleh bapak saya, saudara saya dan istri saya, atau oleh si fulan
4)     Memberi peringatan atau nasehat kepada kaum muslimin, agar tidak terjerumus ke dalam kejahatan.
5)     Dengan terus terang menegur orang yg melakukan kefasikan dengan terus terang seperti menegur orang yg meminum minuman keras, merampas harta orang lain, orang yg menerapkan kebatilan dsb.

6)     Memberi penjelasan / pengertian, misal ada seseorang yg lebih di kenal dengan gelar "si buta, si tuli, si bisu," dsb. Dalam hal ini seseorang diperbolehkan menyebutnya dengan gelar tetapi tidak bermaksud mengejek atau menghina, misalkan menyebut dengan gelar si buta, si bisu, dll. Kalau bisa hendaknya di hindari menyebut gelar-2 semacam itu.

Enam hal di atas di sepakati oleh para ulama berlandaskan hadits-2 shahih:

Dari 'aisyah ra bahwasanya ada seseorang minta izin kepada Nabi s.a.w. kemudian beliau bersabda "berilah izin orang itu, ia adalah orang yg sangat jahat di tengah-2 keluarganya." (HR. Bukhari & Muslim)  dari 'aisyah ra ia berkata Rasulullah s.a.w. bersabda "aku tidak mengira sedikitpun kalau si fulan dan si fulan itu mengetahui tentang agama ini" (HR. Bukhari)

dari fathimah binti qais ra ia berkata " saya datang kepada Nabi s.a.w.. dan berkata sesungguhnya saya telah di lamar oleh Abu Jahm dan Mu'awiyah." Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda "adapun mu'awiyah ia adalah seorang yg miskin yg tidak mempunyai harta kekayaan, dan Abul Jahm itu tidak pernah menaruh tongkat dari bahunya (org yg suka memukul) " (HR Bukhari & Muslim) dalam riwayat muslim dikatakan " adapun Abul Jahm adalah orang yg suka memukul istri"
                                 
Dari 'aisyah ra ia berkata Hindun yg istri Abu Sofyan itu berkata Nabi s.a.w "sesungguhnya Abu Sofyan adalah suami yg kikir. Ia tidak pernah memberi belanja yg cukup bagi saya dan anak saya, kecuali apabila saya mengambil tanpa sepengetahuannya." Beliau bersabda "ambillah belanja yg cukup untuk kamu dan anakmu dengan anakmu dengan cara yg baik.

Kita akan lebih aman jika dalam pembicaraan tidak menyebut nama orang yg kita bicarakan dengan begitu kita bisa mendapatkan pelajaran yang baik dalam kasus tsb. bukankah Allah akan menutup aib kita di hari kiamat jika kita bisa menutupi aib orang lain....

Semoga yang singkat ini mengingatkan kita untuk tidak berprasangkan dan melakukan ghibah terhadap orang lain, apalagi terhadap saudara kita yang lain sesama muslim, dan bahkan lebih dari pada itu kita dapat menghentikan atau mengingatkan saudara kita yang lain untuk tidak
melakukannya.

Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda bahwa jika kita dapat memperingatkan dan menghentikan kumpulan saudara kita yang sedang bergunjing (ghibah) maka Allah akan menghapuskan dosa-dosanya seperti rontoknya daun-daun dimusim kering.  (AZ)
                               

Tidak ada komentar:

Don't Forget Klick The Green Bird and Post You're coment Thank You.