Senin, 04 Juli 2011

QALBU YANG SUCI


Assalamu’alaikum Wr Wb

"Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih" (Qs. 26:89)
"Ingatlah bahwa sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal mudhghah. Apabila ia baik, maka baik pula jasad seluruhnya. Apabila rusak, maka rusak pula jasad seluruhnya. Ingatlah, itu adalah hati." (HR. Bukhari-Muslim)

Ustman bin Affan ra. berkata: "Seandainya qalbu ini suci bersih niscaya hati tidak akan pernah kenyang dengan Kalamullah."

Ketika ditanya bagaimana cara mengobati hati yang sedang resah dan gundah gulana, Ibnu Mas'ud r.a berkata : " Dengarkanlah bacaan Al-Qur'an atau datanglah ke majelis-majelis dzikir atau pergilah ke tempat yang sunyi untuk berkhalwat dengan Allah SWT. Jika belum terobati juga, maka mintalah kepada Allah SWT hati yang lain, karena sesungguhnya hati yang kamu pakai bukan lagi hatimu..."

As-Sayyid bin Abdullah Maqshud dalam pengantar sebuah bukunya mengatakan: "Mereformasi dan menjaga kesucian hati merupakan keharusan bagi setiap muslim. Sebab, hati adalah poros kehidupan (perilaku) seseorang. Bila hati bersemayam diatas kebenaran, maka selamatlah seluruh anggota badan dengan tetap berada di jalan kebenaran dan kebaikan. Bila hati telah taat kepada Allah, maka seluruh raga manusia akan taat kepada-Nya. Dan benar tidaknya hati, serta lurus tidaknya nurani, dapat diketahui dari pancaran al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW."

Syaikkul Islam Ibnu Taimiyah berkata: "Fungsi Dzikir bagi hati bagaikan fungsi air bagi ikan. Bagaimana keadaan ikan itu apabila diangkat dari air ?  Begitu pula halnya dengan hati bila dilalaikan dari Dzikrullah."

Ibnul Qayyim rahimakumullah berkata: "Keselamatan dan kebaikan hati tidak akan pernah sempurna melainkan bila ia selamat dari lima perkara:
1.       selamat dari kesyirikan yang bertentangan dengan tauhid
2.      terlepas dari bid'ah yang berlawanan dengan sunnah Nabi SAW
3.      selamat dari kelalaian yang bertolak belakang dengan aspek dan ajaran dzikir
4.      selamat dari syahwat yang bertetangan dengan perintah Allah
5.      selamat dari hawa nafsu yang bertolak belakang dengan keikhlasan."

Hati manusia dikelompokkan dalam tiga klasifikasi :
            Pertama, Qalbun Shahih,
yaitu hati yang sehat dan bersih dari setiap nafsu yang menentang perintah dan larangan Allah, dan dari setiap penyimpangan yang menyalahi keutamaan-Nya. Hati yang seperti ini murni pengabdiannya kepada Allah baik secara kehendak (iradat), cinta (mahabbah), berserah diri (tawakkal), kembali pada ajaran-Nya dengan bertaubat (inaabah), tunduk memasrahkan diri (ikhabaat), takut kepada-Nya (khasysyah) dan mengharap karunia-Nya (rajaa').

            Kedua : Qalbun Mayyit
yaitu hati yang mati yang tidak pernah mengenal Ilahnya, tidak menyembah-Nya, tidak mencintai atau ridha kepada-Nya; ia berdampingan dengan syahwat dan senantiasa memperturutkan keinginannya. Ia tidak mempunyai kepedulian dengan Allah, karena hawa nafsu telah dipertuhankannya.  Bukan panggilan Rabbnya yang didengarnya, namun seruan syaithan yang justru diikutinya.

Ketiga : Qalbun Maridl

yaitu hati yang sebenarnya memiliki kehidupan, namun di dalamnya tersimpan benih-benih penyakit. Kadang ia hidup dan kadang pula berpenyakit, tergantung ketahanan hatinya. Hati semacam ini mempunyai dua sisi penggerak: penggerak yang mengajaknya menuju Allah, Rasul dan kebahagiaan abadi akhirat dan penggerak yang mengajaknya menuju kenikmatan semu yang temporal.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi hati kita agar suci bersih dan Semoga Allah SWT melindungi kita dari segala penyakit hati. Amien Ya Rabbal alamien.


Tidak ada komentar:

Don't Forget Klick The Green Bird and Post You're coment Thank You.